Keefektifan Penggunaan Ijasah TOEFL Sebagai Salah Satu Persyaratan Pendaftaran CPNS
Oleh
Ratini Setyowati
Dosen bahasa Inggris Apikes Citra Medika Surakarta
Melampirkan Foto copy Sertifikat TOEFL Bahasa Inggris dengan nilai minimal 420 yang dikeluarkan oleh lembaga yang mempunyai ijin penyelenggaraan dan atau terakreditasi pelaksanaan TOEFL. (http://cpns.jatengprov.go.id, Wilayah Surakarta, pasal IV: Tata Cara Pendaftaran, bagian b.5)
Pernyataan tersebut di atas adalah salah satu butir dari persyaaratan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di beberapa kabupaten di Jawa Tengah yang dipelopori oleh Kabuapten Sragen tiga tahun yang lalu. Persyaratan tersebut adalah pembaharuan sistem dari sistem pendaftaran CPNS. Sebelumnya calon pelamar harus mengerjakan tes bahasa Inggris secara tertulis akan tetapi setelah mengunakan sistim pelampiran ijasah TOEFL, tes terlulis bahasa Inggris dihapuskan. Bagi sebagian pelamar, hal tersebut sangat menguntungkan karena mereka merasa bahasa Inggris itu sulit akan tetapai bagi pelamar dari jurusan bahasa Inggris hal itu dirasa merugikan mereka. Pelamar merasa kemampuan mengerjakan ujian bahasa Inggris sebagai salah satu faktor penentu penerimaan CPNS.
Terlepas dari masalah tersebut, sebetulnya perlu dipetanyakan tes mana yang lebih efektif, ujian tetulis bahasa Inggris atau sekedar menggumpulkan ijasah TOEFL dengan nilai skor minimal yang telah ditentukan panitia?. Apakah dengan melampirkan ijasah TOEFL tersebut calon pelamar CPNS sudah dianggap menguasai bahasa Inggris seperti yang diharapkan? Banyak hal lagi yang dipetanyakan jika kita mengkaji keefektifan pengunaan ijasah TOEFL bagi calon pelamar CPNS.
Sebelum menjawab pertanyaan – pertanyaan diatas, kita kembali mengingatkan kembali apa sebenarnya tes TOEFL itu dan apa juga fungsi tes TOEFL secara akademik. TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah tes bahasa Inggris yang dirancang untuk mengukur penguasaan bahasa Inggris mereka yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Nilai TOEFL biasanya merupakan salah satu persyaratan masuk di sejumlah 2400 perguruan tinggi di Amerika, Kanada dan 80 negara lainnya di dunia. Tes TOEFL adalah sebuah tes yang dilakukan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi seperti masuk S1, S2 dan S3 bukan untuk persyaratan memperoleh pekerjaan. Akan tetapi banyak kantor atau institusi-institusi yang mengunakan nilai TOEFL sebagai nilai standar untuk diterima bekerja dikantor tersebut dan hal tersebut juga bukan hal yang buruk karena hal tersebut bisa meningkatkan minat pada pengusaan bahasa Inggris sehingga diharapkan pegawai yang diterima mampu mengunakan bahasa Inggris secara aktif (oral) dan pasif (written).
Kemampuan apa saja yang diuji dalam tes TOEFL?
Ada tiga bagian tes TOEFL yang harus dikerjakan oleh peserta tes. Bagian pertama adalah soal-soal yang mengukur kemampuan Listening Comprehension dalam jumlah 50 soal, Structure & Written Expression, 40 soal, dan Reading Comprehension, 50 soal. Keseluruhan soal dibuat dalam bentuk pilihan berganda kecuali untuk Computer Based TOEFL ada soal esai yang menguji kemampuan mengarang peserta dalam bahasa Inggris serta variasi lain bentuk soal seperti menjodohkan, meng highlight kata tertentu yang ada kaitannya dengan main idea suatu bacaan, dll.). Keseluruhan tes berlangsung dalam waktu kurang lebih 150 menit, untuk Paper and Pencil Based TOEFL, dan kurang lebih 240 menit untuk Computer Based TOEFL. Waktu yang relatif lama untuk Computer Based TOEFL ini sudah termasuk prosedur tutorial. Sebetulnya ada beberapa jenis tes TOEFLtetapi yang populer yaitu PBT (Paper and Pencil Based TOEFL) dimana tes dilakukan dengan kertas dan pensil dan juga tes TOEFL CBT atau Computer based TOEFL, tes dilakukan dengan menggunakan computer.
Ijasah TOEFL sebagai persyaratan pendaftaran CPNS
Untuk Persyaratan penerimaan CPNS tahun ini pemerintah menurunkan standar nilai TOEFL yaitu 420 untuk semua lulusan baik dari jurusan bahasa Inggris maupun non bahasa Inggris. Standar nilai tersebut termasuk standar nilai tingkat dasar (Elementary) sedangkan Persyaratan pendaftaran CPNS tahun kemarin standar nilai TOEFl untuk lulusan non bahasa Inggris adalah 450 dan untuk lulusan bahasa Inggris adalah 500. Nilai tersebut adalah nilai standar untuk tingkatan menengah dan menengah keatas. Sebuah standar nilai yang tinggi jika dilihat dari standar lulusan untuk DIII atau S1 dalam pengusaan bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
Secara umum kita mengenal tiga level penguasaan bahasa asing, yaitu Tingkat Dasar (Elementary), Tingkat Menengah (Intermediate), dan Tingkat Mahir (Advanced). untuk skor TOEFL, para ahli bahasa biasanya mengelompokkan skor ini kedalam empat level berikut, tingkat dasar (Elementary) : 310 s.d. 420, tingkat menengah bawah (Low Intermediate) : 420 s.d. 480, tingkat menengah atas (High Intermediate) : 480 s.d. 520 dan tingkat mahir (Advanced) : 525 s.d 677. Standar yang ada dalm tes TOEFL juga tergantung tes yang lakukan apakah TOEFL like atau tes TOEFL internasinal yang biasanya dilakukan untuk kuliah di luar negeri.
Pada dasarnya standar yang digunakan pemerintah (Surakarta) untuk nilai minimal ijasah TOFL adalh nilai minimal pengusaan bahasa Inggris yaitu level dasar atau elementary. Pada level tersebut sebenarnya calon pelamar belum menguasai bahasa Inggris dengan baik seperti yang diharapkan pemerintah. Pada level menengah keatas atau High Intermediate (480-520), calon pelamar diharapkan mampu menggunakan bahasa Inggris dengan baik untuk meningkatkan kuwalitas pemerintahan di era globalisasi yang dimana kita dituntut untuk lebih maju di segala bidang baik dalam bidang pemerintahan maupun pendidikan. Apalagi adanya beberapa sekolah RSBI ataupun SBI yang menuntut pengajarnya menguasai bahasa Inggris aktif maupun pasif.
Dengan demikian, ijasah yang diajukan sebagai persyaratan pendaftaran ada kalanya hanya formalitas belaka. Akan lebih efektif jika calon pelamar melampirkan ijasah TOEFL tetapi tetap diadakan tes tertulis dalam penerimaan tes CPNS sehingga akan ada hasil yang lebih baik bagi peningkatan kuwalitas pegawai yang diterima. Sebetulnya pemerintah berharap terjadi perbaikan kuwalitas pegawai yang diterima akan tetapi Alih – alih bukan memperoleh pelamar yang perkuwalitas tetapi pemerintah mendapatkan pelamar yang semakin tidak tahu apa itu TOEFL dan apa itu bahasa Inggris secara umum. Karena ijasah TOEFL tersebut sudah terjual bebas dari harga 200 ribu sampai 300 ribu dengan skor yang ditentukan sendiri oleh peserta tes tanpa melakukan tes yang sebenarnya bahkan ada yang dilakukan bukan dari lembaga bahasa Inggris.
Kebutuhan akan ijasah TOEFL sudah menjadi bisnis bagi sebagian orang yang kurang bertanggung jawab. Bahkan dalam pengeluaran ijasah juga tidak sesuai dengan kaidah ijasah TOEFL yang sebenarnya. Hal itu bukan rahasia lagi akan tetapi membeli ijasah TOEFL atau mengikuti ujian yang sebenarnya itu tergantung dari individu masing – masing akan tetapi diharapkan bagi para calon pelamar CPNS agar berhati-hati dalam memilih lembaga untuk ujian bukan perseorangan seperti yang banyak ditawarkan. Ijasah yang benar skornya tidak total 450 atau 500 tetapi setiap bagian dari tes TOEFL mempunyai skor sendiri-sendiri, baru dibawanya ada nilai total dari ujian tersebut. Tiga bagian dalam tes tersebut yaitu Listening Comprehension, Structure & Written Expression, dan Reading Comprehension. Selain itu kenapa banyak calon pelamar CPNS yang lebih memilih membeli ijasah karena ujian TOEFL dianggap sulit. Namun pada dasarnya tidak ada sesuatu yang sulit asalkan kita mau mencoba dan berlatih. Dalam pembelajaran TOEFL kita hanya dituntut untuk sering berlatih.
Semoga harapan pemerintah untuk memperoleh pegawai yang berkuwalitas lewat penjaringan ujian CPNS bisa menjadi kenyataan.(amin)