MEMAHAMI RASA TAKUT PADA ANAK DAN CARA MENGATASINYA
By:
Ratini Setyowati, S. Pd, M.A.
Dosen Apikes Citra Medika Surakarta
Perkembangan anak merupakan sesuatu yang kompleks. Anak – anak mengalami dan menemui banyak hal saat mereka disekolah atau pada saat mereka bermain dengan teman- temanya. Banyak hal yang mereka peroleh sebagai sesuatu yang baru yang merupakan pengalaman yang bisa mempengaruhi kharakter dan perkembangan anak. Pengalaman yang mereka peroleh sangat banyak dari hal yang menyenagkan sampai hal yang menakutkan bagi anak. Dalam beberapa kondisi anak sangat memerlukan peran serta orang yang lebih dewasa di sekitar mereka akan tetapi adakalanya orang tua atau orang yang lebih dewasa tidak mendukung dan tidak memberi rasa aman dan nyaman pada anak bahkan semakin memojokan anak.
Kalau rasa takut dibiarkan begitu saja hal itu akan sangat mempengaruhi perkembangan mental mereka bahkan hal itu bisa menjadi trauma yang berkepanjangan atau phobia. Mereka akan teringat – ingat terus bahkan terbawa mimpi. Sebagai orang tua kita harus memahami bahwa rasa takut adalah bagian penting dalam perkembangan anak yang normal dan orang tua harus membantu untuk mengatasi rasa takut tersebut agar tidak berkepanjangan dan mempengaruhi pertumbuhan mereka.
Akan tetapi bukan sesuatu yang mudah untuk mengetahui dan memahami perasaan takut yang sedang dialami anak apalagi jika anak tersebut kurang kominukatif. Merupaka sebuah pertanyaan besar bagi orang tua apakah orang tua mampu untuk memahami ketika anak kita ketakutan dan apakah kita mampu mengatasi rasa takut dan cemas mereka? Apakah cukup dengan sekedar memotifasi anak dengan kata atau kalimat, seperti, “jangan takut, tak apa – apa, ayo bu guru tidak galak kok? Untuk menjawab petanyaan – pertanyaan tersebut dalam tulisan singkat ini saya akan menjelaskan tanda – tanda anak mengalami ketakutan, apakah rasa takut mereka sudah membahayakan pertumbuhan mereka atau masih dalam batas wajar dan bagaimana cara mengatasi rasa rasa takut pada anak.
Mengatasi rasa takut pada anak bukan hal yang mudah karena adakalanya orang yang lebih dewasa merasa gusar dan marah dengan apa yang mereka rasakan karena cenderung merepotkan dan menggangu aktifitas orang tua. Anak akan menangis yang membuat malu orang tua, minta gendong atau ngambek tadak mau bergerak.
Rasa takut pada anak disebabkan oleh banyak hal seperti takut pada binatang,takut pada suara keras, ketemu orang baru (tamu), ketemu orang banyak, ada dilingkungan baru (masuk sekolah baru), melihal film atau kartun, ruangan yang gelap, dokter dan bahkan ada yang sudah takut sama hantu. Biasanya yang dilakukan para orang tua adalah memaksa anak untuk melakukannya walaupun anak meronta –ronta tidak mau dan menangis sebagai contoh ketika mereka masuk sekolah untuk pertama kali.
Sebelum saya bahas lebih lanjut tentang mengatasi rasa takut pada anak saya sebagai orang tua sangat terinspirasi dengan filosofis yang ditulis DR. Janet Hall tentang pesan untuk para orang tua. “sebaik- baik guru bagi anak adalah orang tuanya sendiri dan sebaik – baiknya perlindungan terhadap kejadian – kejadian yang menakutkan itu sendiri adalah pendidikan, pemahaman dan komunikasi.” Oleh karena itu kita sebagai orang tua sebaiknya kita memberi pendidikan, memahami dan berkomunikasi dengan mereka secara maksimal.
Rasatakut atau cemas adalah emosi yang merupakan sesuatu yang normal dan alami bagi setiap orang. Adakalanya rasa takut dan cemas bisa membawa dampak yang positif pada perkembangan anak, dimana anak bisa terpacu untuk melakuakan sesuatu dengan sebaik- baiknya, akan tetapi jika rasa takut dan cemas itu berlebihab bukan lah sesuatu yang baik.
Menurut DR. Janet Hall, rasa takut pada anak dikelopokna menjadi empat. Yang pertama, Situation Anxiety adalah rasa takut yang berlangsung dua minggu lebih sebagai contoh anak tidak mau berangkat kesekolah karena takut atau cemas akan sesuatu disekolah. Rasa takut ini masih normal dan belum membahayakan perkembangan anak akan tetapi hal itu juga harus diatasi sebaik mungkin. Rasa takut kedua adalah Separation anaxiety, rasa takut ini adalah rasa takut yang intens muncul dari orang tertentu yang dekat dengan anak tersebut. Tipe rasa takut ini sudah akan memberi efek yang tidak baik jika berlangsung lebih dari enam bulan dan ekpresi kekhwatiran dan kecemasan muncul terus menerus dan anak nampak tegang, murung atau cemas yang berlebihan seperti muntah- muntah atau menjerit- jerit untuk memperoleh perhatian orang tua sebagai tempat untuk berlindung. Ketiga adalah rasa takut Avoidnt disorders, rasa takut yang berkelanjutan lebih dari enam bulan dan merupakan rasa takut yang intens bila bergaul dengan teman- teman sebayanya dan bergaul secara social. Sebagai contoh anak tidak mau ikut pelajaran tertentu karena ada hukuman pada pelajaran tersebut jika tidak bisa mengerjakan.Yang terakhir adalah phobia. Sebenarnya rasa takut bukan berati phobia akan tetapi hal itu akan menjadi phobia jika rasa takut tersebut diluar batas realitas seperti takut pada ketingian, binatang dan sebagainya.
Untuk mengetahui anak sedang mengalamu rasa takut, ada beberapa Gejala rasa takut pada anak, seperti gejala psikis dimana anak akan mengalami ganguan makan, tidur, perut, sulit bernafas dan sakit kepala. Ganguan emosional seperti rasa takut, sensitive, rendah diri, ketidak-berdayaan, bingung, putus asa, marah, sedih dan bersalah sedangakn gejala tingkah laku pada anak ketika mereka mengalami ketakutan adalah ganguan tidur, mengisolasi diri, prestasi yang kurang disekolah, agresif, mudah tersingung, menghindari pergi keluar, ketergantungan pada suatu benda dan terus terusan ada dikamar orang tua atau dirumah
Sebagai orang tua kita akan merasa prihatin dan cemas dan tentunya mencari jalan keluar untuk membantu anak terlepas dari rasa takut tersebut sehingga mereka merasa nyaman dan akan tumbuh dan berkembang dengan baik seperti yang kita harapkan. Ada beberapa tips dan cara untuk mengidentifikasi rasa takut pada anak. Jawablah petanyaan – pertanyaan dibawah ini untuk mengetahui rasa takut pada anak kita sehingga kita akan tahu solusi yang akan di ambil.
1. Prilaku, psikis atau emosi apa dari rasa takut itu?
2. Berapa lama anak anda mengalaminya?
3. Menurut anda apa penyebab pertama rasa takut ini?
4. Dalam tiga bulan menjadi lebih parah atau pulih kembali?
5. Perhatikan keluhan anak anda?
6. Apa yang anda lakukan ketika anak anda mengeluhkan rasa takut mereka?
7. Bagaimana dia sebelumya?
8. Bagaimana dengan anda? Apa anda cemas?
9. Apa yang anda lakukan detika dulu anak anda takut?
10. Apa yang berhasil? Apa yang tidak?
Akan tetapi sebelum menjawab pertanyaan tersebut anda harus mengamati dan memperhatikan dahulu pola dan tingkah laku anak anda. Selain itu kita juga bisa membantu mereka mengatasi rasa takut dengan bebagai cara seperti (1) mendengar, kita harus bersedia dan terbuka berdialog dengan anak pada siang hari, (2) melindungi dan menghibur, pastikan anak anda aman dan terjaga, (3) ajari kenyataan, ajari anak anda agar menghargai binatang dengan wajar dan berbicara dengan benar pada orang yang tak dikenal, (4) mempunyai rutinitas, anak – anak di ajarkan rutinitas dalam keluarga, (5) hadiah, dengan motivasi hadiah atau reward anak – anak akan termotifasi untuk mencoba hal baru dan mencoba mengambil resiko, (6) contoh teladan, tunjukan jika anda bisa dipercaya, jangan sampai bilang jangan takut pada kecoa tetapi anda dengan histeris lari ketika melihat kecoa, (7) Self- talk, ajari anak anda untuk berbicara ketika mereka ketakutan, (8) relaksasi, ajari anak anda bersikap tenang dan melepas ketegangan terhadap apa yang menyebabkan rasa takut, (9) bercerita, berceritalah dengan anak anda tentang idola mereka dan cara mereka mengatasi rasa takut seperti spiderman, (10) menggunakan imajinasi , karena anak suka mengunakan imajinasi mereka, (11) latihan dan bisa juga menggunakan gambar – gambar sebagai media. Hal tersebut bukan hal yang mudah untuk di praktekan akan tetpi demi perkembangan buah hati kita agar berkembang dengan normal kita pasti bisa mencobanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar